프로필 (U-KISS) BLOGGER
Selasa, 04 September 2012
Cara Cepat Menambah Follower di Twitter
Twitter adalah salah satu media yang banyak digunakan oleh pemasar online, media online, termasuk para blogger untuk promosi. Untuk para celebrity artis atau atlit, politikus, tokoh nasional followernya pasti cepat banyak tapi bagi kita orang yang biasa-biasa saja menambah follower rasanya susah apa lagi bagi akun twiterr yang baru dibuat. Kebiasaan para pemula di twitter adalah follow orang sambil nulis twitt, “follow balik ya!” Maka akun yang bersangkutan tidak segampang itu untuk follow balik tapi dia akan balik nanya ”maaf ya anda siapa?”. Tapi anda yang baru bergabung di Twitter jangan bingung anda pun bisa punya follower yang banyak seperti artis atau tokoh tokoh nasional dengan cara cepat tambah followertwiiter.
Cara cepat tambah follower twiter apakah diperlukan? Jejaring sosial seperti facebook dan twitter adalah salah satu sarana bagi seseorang untuk mengapresiasikan diri di dunia maya melalui status serta foto-foto. Dan sebagai trend dalam pergaulan, berguna pula untuk promosi atau keperluan pemasaran sebuah badan usaha termasuk pengusaha media tidak terkecuali para blogger dalam hal memburu trafic, sosial meda adalah sumber backlink yang tidak diragukan lagi termasuk baklink dari twitter
Fanfiction / Oneshoot / Memories to say Good Bye
Title : Memories to Say Goodbye
Cast : Focus cast : Park Jung Soo (Super JUnior Leader) , and another Super Junior Member
Created by Haesa AkaiAll of Park Jung Soo' s Point Of View
We loved each other , didn’t we ?for all those day we spent together we used to hurt together ,didn’t we ?making each other’s pain our own
“Wookie , bagun lah . kau harus memasak pagi ini “ kusentuh pundak dongsaengku yang lembut itu , sepertinya ia terlalu kelelahan menghadapi jadwal kami hari-hari ini.Tanpa kusadari pundak Ryeowook bergetar teratur , wajah yang ia sembunyikan di balik selimut itu tak bisa membohongi bahwa ia sedang menagis. Aku kembali tertegun , ada apa ini ? tugas apa lagi yang gagal aku lakukan ?
“gwaenchana ? , ada apa Wookie-ah? berhentilah menangis” ku belai lebut kepala namja yang memiliki suara lebut itu , selembut perasaannya.
“mianhae hyung , aku terlalu merindukan Hankyung hyung , hyung sudah dengar apa yang baru saja ia katakan pada infoteiment ? dia berkata ia ingin lepas dari bayang-bayang super junior hyung” dengan lembut kuberikan pelukan kecil untuknya . hatiku mulai berfikir lagi . aku hanyalah leader yang tidak berguna , aku gagal mempertahankan 13 member . termasuk hankyung .
Mengapa aku harus membiarkan ia pergi dari super junior . tiba-tiba bayangan Super show 1 berputar di mataku , saat kita memyanyikan lagu shining star bersama Hankyung dongsaengku yang pertama kali membuatku menangis. Saat sebelum ia memutuskan untuk mengirim surat pengunduran diri , mengapa aku tidak menyadari bahwa selama ini ia tersiksa , mengapa aku hanya diam ketika ia harus memakai topeng di atas pangung dan hanya boleh menari di belakang kami seperti penari latar . aku hanya bisa diam , tidak seperti heechul yang melepas topeng itu , aku malu pada kau Hankyung-ah , pada kalian E.L.F , aku bukan seorang leader yang baik.
Maafkan Park Jung Soo yang bodoh ini , dan untuk kau Hankyung , meskipun kau ingin lepas dari bayang-bayang super junior , kau tidak ingin melepas tali persaudaraan kita kan ?
hankyung-ah benarkah kau ingin melupakan ku ?
Where are you right now?Can’t you hear my voice My aching heartis searching for youit’s calling out for you crazyly “sst , itu hidup hangkyung wookie-ah , hapuslah air mata mu , lekas ke dapur ya . banyak member menunggumu di meja makan” kulepas pelukan ku itu , aku takut.
Aku takut aku ikut menangis di pundak kecil yang lembut itu. Aku takut rasa sayangku ke hankyung menjadi-jadi dengan tangisan itu . kulangkahkan kakiku menuju dapur , celotehan mereka terdengar sampai ruang tv , senyumku mulai merekah ketika kulihat mereka satu persatu.
Sungmin yang menjahili Shindong dengan mengambil beberapa snacknya , Donghae dan Eunhyuk yang sedang memukul-mukul piring dan sendok untuk meramaikan Sungmin dan Shindong . Kyuhyun dan Siwon yang sedang tertawa lepas memandangi beberapa foto di laptopnya. Yesung yang terkekeh pelan melihat Sungmin dan Shindong . tidak ada satupun dari mereka yang menyadari kehadiranku, itu tak masalah. Kursi dapur kami masih berjumlah 13 . 6 pasang kursi berhadapan dan 1 kursi berada di ujung . kini hanya 9 kursi yang terisi .
Kang in bagaimana keadaanmu sekarang hah? Apa kau sudah lebih dewasa ? apa nanti jika kau pulang kau masih tetap seperti dulu ? pulang dalam keadaan mabuk , minum dengan sesukamu . Masih sering berbuat kasar dan kau tunjukkan emosimu . Apa nanti kau masih bisa menggendong kyuhyun ketika ia tertidur di sofa , apa nanti kau masih sempat menghitung kado dari fans yang setiap hari kau kumpulkan. Masih bisakah kau menghapus air mataku karena kelakuan mu hah ?! kau pergi saat masalah sedang menghampiri kita ! apa itu yang kau sebut laki-laki kang in-ah ! cepatlah pulang . aku membutuhkanmu untuk menjaga dongsaeng kita.
My heart, my tears ,the memories of youdrop by drop they fall in to my chest
“Hyung mengapa berdiri di situ hah ? kemarilah . Ki bum memberi kabar pada kita lagi” magnae itu tersenyum cerah padaku . Aku membalasnya dengan tersenyum dan menghampirinya . Duduk di antara Kyuhyun dan Siwon memandang lurus ke arah laptop Kyuhyun yang sedang menampilkan foto seorang namja dengan wajah tampan , kantung matanya semakin terlihat tapi wajah tulus itu tersenyum menghadap kamera sambil merentangkan tangannya seperti hendak memelukku.
Rambutnya yang berantakan sama sekai tidak mengurangi ketampanan wajahnya. Tapi aku membencinya ! aku benci padanya ketika ia tidak ikut meenyanyikan Shining star di super show 2 bersamaku . aku membencinya
Karena ia membuatku tidak tidur memikirkannya semalaman . aku membencimu kim ki bum ! mengapa kau membuatku tampak sebagai leader bodoh yang kehilangan 1 membernya ketika album ketiga baru saja dirilis hah ?
kau berjanji pulang kan ? kapan ?apa saat aku sudah hampir mati menunggumu Kim Ki bum ! saat aku sudah lelah dan hancur dengan kekalahanku sebagai leader yang tidak berguna ? mengapa sampai album kelima kita selesai kau juga belum pulang ? mengapa sampai Heechul pergi kau juga belum pulang ? mengapa kau belum juga pulang melihat Kyuhyun yang kini sering sakit ? kau tidak kasihan padaku ? kau tidak merindukan super junior ? kau tidak rindu kita berdiri ber13 di tengah-tengah blue ocean ? Kim ki bum ! apa kau melupakan leader bodoh ini ?
i cry and cry . and with these memories that won’t be erasedonce again today , my empty heart drenched with tears
“Ini email dia untuk mu hyung , huh mengapa hanya kau yang dikirimi email ? aku jadi iri denganmu hyung” Siwon menunjukkan sepucuk surat eletronik padaku . Aku masih saja bungkam , perlahan kurasakan magnae bersandar di bahuku . Kurengkuh lembut kepalanya sambil memperhatikan wajah tampannya yang terlihat pucat. Ku biarkan ia di pelukanku , karena ku fikir itulah yang membuatku tenang untuk kali ini.
Hyung , aku bermain peran baru lagi di sebuah film , hyung atu tidak ? peran yang kuperankan ini serasa mirip sekali denganmu hyung , ah ! aku jadi merindukanmu hyung , aku ingin sekali pulang ke dorm dan bercerita banyak denganmu , kau merindukan ku tidak ? hyung , peran yang kumainkan di drama ini adalah seorang kakak yang menyayangi dongsaengnya . meskipun dongsaengnya itu cacat dan mempunyai penyakit parah . kau tau hyung ? aku merasa tidak pantas memainkan ini . ini lebih pantas kau mainkan . kemarin aku bercerita dengan para kru aku bercerita bahwa aku mempunyai hyung di Super Junior yang hebat. Mereka ingin sekali bertemu denganmu hyung. suatu hari aku harus memerankan kebiasaanmu hyung , ada adegan dimana aku harus membangunkan dongsaengku dengan lembut . dan bodohnya aku menangis mengingatmu hyung , aku sangat merindukanmu hyung ^^ . aku tahu kau pasti juga kan ? hyung , mianhae aku belum bisa pulang sampai sekarang . aku belum bisa ikut bernyanyi bersama Super Junior . bukan karena egois ku hyung , bukan . aku sama sekali tidak berfikir untuk mencari keuntungan untuk ku sediri ,hanya saja aku terlalu sulit untuk kembali hyung . jeongmal mianhae.oh ya , kemarin sewaktu berada di paris aku menemukan kemeja putih yang tampan hyung , kau mau memakainya kan ? aku akan mengirimkan untukmu araseo ? anggaplah itu ki bum yang pulang , yang kau pakai adalah ki bum yang merindukanmu hyung . salam untuk yesung hyung , untuk shindong dan sungmin hyung untuk Eunhyuk, untuk donghae dan siwon hyung , untuk ryeowook hyung dan untuk magnae kita Kyuhyunie .. dan terakhir untukmu hyung , saranghaeyo ^^ps : banyaklah makan dan tidur hyung , mengapa badanmu semakin kurus . kau nampak tua Magnae menghapus embun bening yang mengalir deras di dua pipiku , ku lepaskan tangis di wajahku .
Huh! Semakin hari aku ini semakin tua saja ya , aku sekarang sudah berumur 29 tahun . tapi belum sekalipun aku menunjukan keberhasilan sebagai leader super junior . untuk E.L.F mereka yang mencintaiku dan aku mencintainya melebihi cinta mereka . E.L.F gomawo untuk air dari mata bening kalian ketika meliahat Super Junior di atas panggung . Gomawo untuk lagu marry u yang kalian nyanyikan untuk kami di super show 1 . ah ! aku jadi ingin menikah dengan kalian E.L.F . cukup salah satu di antara kalian. .
We liked each other , did we ?i used to make you laugh just by smiling.
“Kena kau ! haha Hyukjae ! ayo bantu aku!” Kyuhyun berlari kesana kemari menghindari lemparan salju dari Donghae , di sisi lain Eunhyuk ikut melempari Donghae dengan gumpalan yang ada di dekatnya.
“Hyung ! bantu aku ! ayo kita lempari Duo Evil ini dengan salju” Donghae menggenggamkan gumpalan salju di tanganku , dingin. Ya ! sama seperti hatiku sekarang karena rasa rindu pada ke 12 member super junior ku , dulu Agensi memberi nama Super Junior karena usia kita saat trainee masih sangat muda. Apa gunanya jika kita tidak bisa menjadi Super Senior yang bertahan 13 member sampai tua nanti ?
'Bbukk !'
Butiran salju itu tepat mengenai keningku , kulihat genggaman salju di tanganku. Astaga mengapa cepat sekali meleleh. Seperti kebersamaan kami yang sangat singkat.
“Kakek Jung So ! ayo kita berperang , bukankah kau nanti harus berangkat wajib militer?” magnaeku
berujar tidak sopan.
“Hyung balaslah !” Siwon kembali menyerahkan sebutir gumpalan salju di tanganku , secepatnya kuraih dan kulempar tepat mengenai kaki Kyuhyun, ia tertawa cerah.
sambil tertawa kutarik nafasku pelan agar tidak tersenggal-senggal. Agar aku bisa menahan buliran airmata yang sudah membendung di sudut mata. Heenim !, bagaimana keadaanmu? Gwaenchana ?
We cried together, didnt we?You would hurt too when you saw my tears
“Penyanyi pemenang kategori album terbaik kali ini adalah SUPER JUNIOR !” kaku , kurasakan kakiku kaku untuk berdiri dan tertawa lepas. Kulihat diujung sana Shindong menitikkan airmatanya. Dan di depanku Eunhyuk dan Sungmin terlebih dulu berdiri dan menyambut jabat tangan dari rekan-rekan kami. Ada apa denganku ? mengapa kaki dan otakku seperti sengaja bekerja sama untuk tidak berdiri.
“Tunjukan kalau Hyung mampu” ryeowook menjujung bahuku hingga kini aku berdiri tegak. Sementara aku masih memandangi wajahnya, ia tersenyum manis.
“Tunjukkan pada Hangeng ge , kita bisa walaupun hanya 9 member. Ayo Hyung “ aku tersenyum mendengarnya, kau benar Wookie-ah ! kau benar ! kita harus terus bersama ELF walaupun hanya dengan 9 member.
“Terimakasih kami untuk cinta abadi kami EVER LASTING FRIENDS di seluruh Dunia , saat ini Kang-in dan Heechul sedang menjalankan abdi negara , dan namja dongsaeng ku Kim Bum masih menyelesaikan kegiatan karirnya, tolong terus dukung kami, Khasahamnida!” Kubungkukan badanku bersama member lain. Tepuk tangan penonton riuh memenuhi arena stadion tempat kami berada , dan airmata yang kutahan itu jatuh menerobos pertahananku, rasa sesak itu kembali hadir ketika aku ingat Agensi sama sekali tidak memperbolehkanku untuk mengaitkanmu dengan karir Super Junior lagi Han Geng.
-“Hyung , uljima. Berceritalah padaku . Ada apa ?” “ani,mengapa kau belum tidur han ?”“ceritakan padaku Hyung , selagi aku masih sanggup meringankan bebanmu” “boleh aku sekedar memelukmu Han ?”“peluklah ! supaya Hyung berhenti menangis.”-
Saat seperti ini , maukah kau memelukku untuk sekedar mereda tangisku , Han Geng ?
Dont you see how exhausted i am?My aching heart is searching for youIts calling out for you, crazily
“Kyu , belum tidur ?” kusandarkan badanku ke tembok menghadap magnaeku yang sedang duduk menekuk kepalanya di paha.
“Eh, belum , kau juga Hyung ?” ia tersenyum senang , menggeser duduknya sedikit kesamping berharap aku duduk di sampingnya.
“kopi ?” kutawarkan secangkir kopi panas yang ada di genggamanku , dia menggeleng kecil.
Sejenak kami terdiam.
“apa yang harus ku lakukan jika nanti hyung pergi wajib militer?” pertanyaan bodoh Kyuhyun kembali membolak balikan hatiku.
“jangan bercanda ! ada banyak yang bisa kau lakukan Gamekyu , kau bisa terus bernyanyi , berdiri di panggung menghibur ELF, kau bisa bermain game , dan tetap bersama member yang lain” dengan suara parau , jawaban bodoh juga meluncur dari bibirku.
“siapa yang akan membangunkanku dengan lembut ?”
“Sungmin”
“yang membelaku di depan manager hyung?”
“Yesung”
“mengingatkanku makan ?”
“Donghae”
“Menanyakan keadaanku setelah turun dari stage?”
“Siwon”
“Menenangkan ku ? berdiri di belakangku setiap waktu ? mengusap rambut ku ? membuatkanku ramen ? membenarkan tali sepatu ku ? membantuku berdiri ketika lelah ? siapa ?” dalam detik berikutnya kami sama – sama bergulat dengan pikiran masing masing.
“cepatlah kembali hyung “ cukup ! kenapa semua mempermasalahkan kepergianku ! akupun sama ! aku takut meninggalkan kalian ! aku benci berdiri sendiri ! aku tidak suka menahan rindu pada kalian ! Super junior dan ELF ku.
Baru kusadari ia merengkuh pundakku , menyandarkan dagunya pada punggungku , mendengar deru nafasnya yang tersenggal. Aku ikut menangis di pelukan magnaeku.
“Cho Kyuhyun , dengarkan hyung. Kau di lahirkan , kau di ciptakan , untuk kami , SUPER JUNIOR dan ELF . Kau magnae tangguh gamekyu , apapun yang terjadi , walaupun nanti hanya aku yang memakai nama Super junior di belakang namaku , tak akan ada yang bisa merubah takdir . bahwa kau tetap magnaeku. Tegarlah ! berdirilah , jadilah adiku yang tangguh . lindungi semua hyung mu dengan kekuatan cintamu , Little 13 ku , tenanglah . semuanya akan cepat berakhir . kita akan bersama – sama lagi”
“Aku percaya padamu kek” kutoleh dia yang menyandarkan kepalanya di bahuku , sudah terlelap kah ?
Tuhan , terimakasih. Untuk magnaeku yang hebat ini. Dia tak akan meninggalkanku. Itu yang selalu kupercaya padamu.
My heart, my tears ,the memories of youdrop by drop they fall in to my chest i cry and cry . and with these memories that won’t be erasedonce again today , my empty heart drenched with tears
(Super junior –memories)
“SELAMAT MALAM ELF !” kini aku berdiri di antara mereka tersenyum melihat hartaku , saphire blue ocean di sekeliling kami , SUPER SHOW . tempat ku menumpahkan cintaku.
“aku pamit “ suaraku kini tak sekeras tadi , kulirik dari susut mataku , memberku saling menunduk dan tersenyum.
“Park Jung Soo akan menjadi laki-laki sejati ! hanya dua tahun , kau rela menanti ?” ya! Aku cengeng sekali , baru berbicara beberapa kalimat airmataku sudah merajuk ingin keluar . Kudengar mereka menjerit keras , ada yang berteriak dan ada pula yang membekap tangisnya. Hey , aku pergi sebentar.
“ELF KU ! aku titipkan Kim Joong Won ku yang tangguh ini pada kalian !” Yesung tertawa kecil dengan air mata bodoh di pipinya.
“Kutitipkan Shindongku yang cool ini pada kalian !” sorakan tangis ELF membuat hatiku hancur dengan Shindong yang tidak mau mengangkat wajahnya.
“kutitipkan Sungmin ku yang tulus ini pada kalian !” Sungmin tersenyum , tapi apa aku salah lihat ? dia menangis sekarang ?
“dan tentu Eunhyuk ku yang cengeng ini “ Kurengkuh kepalanya di sebelahku , ia sudah menangis keras.
“jangan dulu hyung” dengan lirih ia memintaku berhenti pamit.
“aku juga titip Donghae ku yang tampan ini !” Donghae melambakan tangannya pada ELF dan membungkuk 90 % seperti yang biasanya ia lakukan. Fishyku kini tumbuh sebagai seorang yang tegar.
“Juga Siwonku yang perfect itu ! dia masih harus kau jaga ELF !” Siwon merangkulku pelan , isakan tangisnya sama sekali tidak mengurangi itensitas tampannya.
“ELF ! kumohon jaga juga Ryeowookku yang baik hati ini !” Ryeowook tak kuat menahan isakannya yang bertambah hebat. Juga ELF yang semakin menjerit , stadion kini penuh dengan tangisan karenaku ? ! hebat sekali aku ini.
“Yang terakhir kumohon kutitipkan Magnae ku Cho Kyuhyun yang nakal itu pada kalian” titba-tiba Kyuhyun terduduk jatuh di stage , Sungmin mencoba membantunya berdiri , tapi naas , dia menangis keras seirama dengan guncangan tubuhnya.
Tiba tiba ELFku berdiri seluruhnya , melambaikan light stick dan balon biru itu diatasnya.
My heart that loved you, my eyes that looked you are still here.Oh baby say goodbye, Oh it’s just good bye for a while. “Say goodbye” I will try to put it aside for a while.If I open the door and step a step into, finally, it will convey your breath to my nose.I can feel your warm hands for a while in the cold wind.All traces of your tears stay on my cheeks. Lagu itu mengalun indah di seluruh stadion tempatku berdiri , suara ELF ku yang menyanyikannya , dengan sura tangis yang terdengar dan terkadang mereka menyebut namaku , pemandangan di depan mataku sanagt miris .t’s a short journey, the painful wounds in my heart will be cleaned by the time then when I meet you, I will tell you that I miss you.Oh baby say goodbye, Oh it’s just good bye for a while. “Say goodbye” I will try to put it aside for a while.If I open the door and step a step into, finally, it will convey your breath to my nose.The sun and the moon today are still be that way, also unchanged .Oh, Why my heart changes so quickly again.You look like a blue sky when the rain falls.Being wet in the rain, I will try to hide the falling tears yeah~
Yesung , Donghae , Sungmin , dan Ryeowook yang ikut bernyanyi , Eunhyuk yang tidak mau lepas memelukku , Shidong yang hanya sanggup melambaikan tangannya , gerak bibirnya mengikuti suara ELF .Dan yang paling kusesali , kulihat magnaeku yang biasanya menyanyi kini bersimpuh di panggung , menangis dengan pemikirannya sendiri , disampingnya Siwon berusaha membuatnya berdiri .
Ku dekatkan mic pada mulutku , mengikuti mereka bernyanyi , lagu ciptaan Eunhyuk yang di dominasi Kang In
Oh baby say goodbye, Oh it’s just good bye for a while. “Say goodbye” I will go back the place I’ve been.That when I open the door and step a step into, I want to be stand in front of you .
Aku akan kembali , aku akan segera pulang ELF , teruslah seperti ini , tunggulah aku , jagalah kesehatan kalian , ELF dan SUPER JUNIORku , percayalah . cinta Park Jung Soo saat ini adalah kalian , dan tak akan terganti sampai kapanpun. Tak kuasa mulutku terbuka , aku berhenti menyanyi untuk sepenuhnya
My heart that loved you, my eyes that looked at you..WILL WAIT FOR YOU !( a short journey – Super Junior KRY ft Kang-in)
Di tengah lautan biru safir ini , kurasakan perpisahan kita yang mengharukan.
kurasakan cinta mu padaku yang berlebihan.
kurasakan takut dalam hatiku jika kehilangan.
Hanya sebentar
Untuk ke sembilan adik Super Juniorku , Teruslah seperti ini, menungguku.
untuk ELF ku , Park Jung Soo akan segera kembali.
END
Fanfiction / Oneshoot / Memories to say Good Bye
Title : Memories to Say Goodbye
Cast : Focus cast : Park Jung Soo (Super JUnior Leader) , and another Super Junior Member
Created by Haesa AkaiAll of Park Jung Soo' s Point Of View
We loved each other , didn’t we ?
for all those day we spent together
we used to hurt together ,didn’t we ?
making each other’s pain our own
“Wookie , bagun lah . kau harus memasak pagi ini “ kusentuh pundak dongsaengku yang lembut itu , sepertinya ia terlalu kelelahan menghadapi jadwal kami hari-hari ini.Tanpa kusadari pundak Ryeowook bergetar teratur , wajah yang ia sembunyikan di balik selimut itu tak bisa membohongi bahwa ia sedang menagis. Aku kembali tertegun , ada apa ini ? tugas apa lagi yang gagal aku lakukan ?
“gwaenchana ? , ada apa Wookie-ah? berhentilah menangis” ku belai lebut kepala namja yang memiliki suara lebut itu , selembut perasaannya.
“mianhae hyung , aku terlalu merindukan Hankyung hyung , hyung sudah dengar apa yang baru saja ia katakan pada infoteiment ? dia berkata ia ingin lepas dari bayang-bayang super junior hyung” dengan lembut kuberikan pelukan kecil untuknya . hatiku mulai berfikir lagi . aku hanyalah leader yang tidak berguna , aku gagal mempertahankan 13 member . termasuk hankyung .
Mengapa aku harus membiarkan ia pergi dari super junior . tiba-tiba bayangan Super show 1 berputar di mataku , saat kita memyanyikan lagu shining star bersama Hankyung dongsaengku yang pertama kali membuatku menangis. Saat sebelum ia memutuskan untuk mengirim surat pengunduran diri , mengapa aku tidak menyadari bahwa selama ini ia tersiksa , mengapa aku hanya diam ketika ia harus memakai topeng di atas pangung dan hanya boleh menari di belakang kami seperti penari latar . aku hanya bisa diam , tidak seperti heechul yang melepas topeng itu , aku malu pada kau Hankyung-ah , pada kalian E.L.F , aku bukan seorang leader yang baik.
Maafkan Park Jung Soo yang bodoh ini , dan untuk kau Hankyung , meskipun kau ingin lepas dari bayang-bayang super junior , kau tidak ingin melepas tali persaudaraan kita kan ?
hankyung-ah benarkah kau ingin melupakan ku ?
Where are you right now?
Can’t you hear my voice
My aching heartis searching for you
it’s calling out for you crazyly
“sst , itu hidup hangkyung wookie-ah , hapuslah air mata mu , lekas ke dapur ya . banyak member menunggumu di meja makan” kulepas pelukan ku itu , aku takut.
Aku takut aku ikut menangis di pundak kecil yang lembut itu. Aku takut rasa sayangku ke hankyung menjadi-jadi dengan tangisan itu . kulangkahkan kakiku menuju dapur , celotehan mereka terdengar sampai ruang tv , senyumku mulai merekah ketika kulihat mereka satu persatu.
Sungmin yang menjahili Shindong dengan mengambil beberapa snacknya , Donghae dan Eunhyuk yang sedang memukul-mukul piring dan sendok untuk meramaikan Sungmin dan Shindong . Kyuhyun dan Siwon yang sedang tertawa lepas memandangi beberapa foto di laptopnya. Yesung yang terkekeh pelan melihat Sungmin dan Shindong . tidak ada satupun dari mereka yang menyadari kehadiranku, itu tak masalah. Kursi dapur kami masih berjumlah 13 . 6 pasang kursi berhadapan dan 1 kursi berada di ujung . kini hanya 9 kursi yang terisi .
Kang in bagaimana keadaanmu sekarang hah? Apa kau sudah lebih dewasa ? apa nanti jika kau pulang kau masih tetap seperti dulu ? pulang dalam keadaan mabuk , minum dengan sesukamu . Masih sering berbuat kasar dan kau tunjukkan emosimu . Apa nanti kau masih bisa menggendong kyuhyun ketika ia tertidur di sofa , apa nanti kau masih sempat menghitung kado dari fans yang setiap hari kau kumpulkan. Masih bisakah kau menghapus air mataku karena kelakuan mu hah ?! kau pergi saat masalah sedang menghampiri kita ! apa itu yang kau sebut laki-laki kang in-ah ! cepatlah pulang . aku membutuhkanmu untuk menjaga dongsaeng kita.
My heart, my tears ,the memories of you
drop by drop they fall in to my chest
“Hyung mengapa berdiri di situ hah ? kemarilah . Ki bum memberi kabar pada kita lagi” magnae itu tersenyum cerah padaku . Aku membalasnya dengan tersenyum dan menghampirinya . Duduk di antara Kyuhyun dan Siwon memandang lurus ke arah laptop Kyuhyun yang sedang menampilkan foto seorang namja dengan wajah tampan , kantung matanya semakin terlihat tapi wajah tulus itu tersenyum menghadap kamera sambil merentangkan tangannya seperti hendak memelukku.
Rambutnya yang berantakan sama sekai tidak mengurangi ketampanan wajahnya. Tapi aku membencinya ! aku benci padanya ketika ia tidak ikut meenyanyikan Shining star di super show 2 bersamaku . aku membencinya
Karena ia membuatku tidak tidur memikirkannya semalaman . aku membencimu kim ki bum ! mengapa kau membuatku tampak sebagai leader bodoh yang kehilangan 1 membernya ketika album ketiga baru saja dirilis hah ?
kau berjanji pulang kan ? kapan ?apa saat aku sudah hampir mati menunggumu Kim Ki bum ! saat aku sudah lelah dan hancur dengan kekalahanku sebagai leader yang tidak berguna ? mengapa sampai album kelima kita selesai kau juga belum pulang ? mengapa sampai Heechul pergi kau juga belum pulang ? mengapa kau belum juga pulang melihat Kyuhyun yang kini sering sakit ? kau tidak kasihan padaku ? kau tidak merindukan super junior ? kau tidak rindu kita berdiri ber13 di tengah-tengah blue ocean ? Kim ki bum ! apa kau melupakan leader bodoh ini ?
i cry and cry . and with these memories that won’t be erased
once again today , my empty heart drenched with tears
“Ini email dia untuk mu hyung , huh mengapa hanya kau yang dikirimi email ? aku jadi iri denganmu hyung” Siwon menunjukkan sepucuk surat eletronik padaku . Aku masih saja bungkam , perlahan kurasakan magnae bersandar di bahuku . Kurengkuh lembut kepalanya sambil memperhatikan wajah tampannya yang terlihat pucat. Ku biarkan ia di pelukanku , karena ku fikir itulah yang membuatku tenang untuk kali ini.
Hyung , aku bermain peran baru lagi di sebuah film , hyung atu tidak ? peran yang kuperankan ini serasa mirip sekali denganmu hyung , ah ! aku jadi merindukanmu hyung , aku ingin sekali pulang ke dorm dan bercerita banyak denganmu , kau merindukan ku tidak ?
hyung , peran yang kumainkan di drama ini adalah seorang kakak yang menyayangi dongsaengnya . meskipun dongsaengnya itu cacat dan mempunyai penyakit parah . kau tau hyung ? aku merasa tidak pantas memainkan ini . ini lebih pantas kau mainkan . kemarin aku bercerita dengan para kru aku bercerita bahwa aku mempunyai hyung di Super Junior yang hebat. Mereka ingin sekali bertemu denganmu hyung.
suatu hari aku harus memerankan kebiasaanmu hyung , ada adegan dimana aku harus membangunkan dongsaengku dengan lembut . dan bodohnya aku menangis mengingatmu hyung , aku sangat merindukanmu hyung ^^ . aku tahu kau pasti juga kan ?
hyung , mianhae aku belum bisa pulang sampai sekarang . aku belum bisa ikut bernyanyi bersama Super Junior . bukan karena egois ku hyung , bukan . aku sama sekali tidak berfikir untuk mencari keuntungan untuk ku sediri ,hanya saja aku terlalu sulit untuk kembali hyung . jeongmal mianhae.
oh ya , kemarin sewaktu berada di paris aku menemukan kemeja putih yang tampan hyung , kau mau memakainya kan ? aku akan mengirimkan untukmu araseo ? anggaplah itu ki bum yang pulang , yang kau pakai adalah ki bum yang merindukanmu hyung . salam untuk yesung hyung , untuk shindong dan sungmin hyung untuk Eunhyuk, untuk donghae dan siwon hyung , untuk ryeowook hyung dan untuk magnae kita Kyuhyunie .. dan terakhir untukmu hyung , saranghaeyo ^^
ps : banyaklah makan dan tidur hyung , mengapa badanmu semakin kurus . kau nampak tua
Magnae menghapus embun bening yang mengalir deras di dua pipiku , ku lepaskan tangis di wajahku .
Huh! Semakin hari aku ini semakin tua saja ya , aku sekarang sudah berumur 29 tahun . tapi belum sekalipun aku menunjukan keberhasilan sebagai leader super junior . untuk E.L.F mereka yang mencintaiku dan aku mencintainya melebihi cinta mereka . E.L.F gomawo untuk air dari mata bening kalian ketika meliahat Super Junior di atas panggung . Gomawo untuk lagu marry u yang kalian nyanyikan untuk kami di super show 1 . ah ! aku jadi ingin menikah dengan kalian E.L.F . cukup salah satu di antara kalian. .
We liked each other , did we ?
i used to make you laugh just by smiling.
“Kena kau ! haha Hyukjae ! ayo bantu aku!” Kyuhyun berlari kesana kemari menghindari lemparan salju dari Donghae , di sisi lain Eunhyuk ikut melempari Donghae dengan gumpalan yang ada di dekatnya.
“Hyung ! bantu aku ! ayo kita lempari Duo Evil ini dengan salju” Donghae menggenggamkan gumpalan salju di tanganku , dingin. Ya ! sama seperti hatiku sekarang karena rasa rindu pada ke 12 member super junior ku , dulu Agensi memberi nama Super Junior karena usia kita saat trainee masih sangat muda. Apa gunanya jika kita tidak bisa menjadi Super Senior yang bertahan 13 member sampai tua nanti ?
'Bbukk !'
Butiran salju itu tepat mengenai keningku , kulihat genggaman salju di tanganku. Astaga mengapa cepat sekali meleleh. Seperti kebersamaan kami yang sangat singkat.
“Kakek Jung So ! ayo kita berperang , bukankah kau nanti harus berangkat wajib militer?” magnaeku
berujar tidak sopan.
“Hyung balaslah !” Siwon kembali menyerahkan sebutir gumpalan salju di tanganku , secepatnya kuraih dan kulempar tepat mengenai kaki Kyuhyun, ia tertawa cerah.
sambil tertawa kutarik nafasku pelan agar tidak tersenggal-senggal. Agar aku bisa menahan buliran airmata yang sudah membendung di sudut mata. Heenim !, bagaimana keadaanmu? Gwaenchana ?
We cried together, didnt we?
You would hurt too when you saw my tears
“Penyanyi pemenang kategori album terbaik kali ini adalah SUPER JUNIOR !” kaku , kurasakan kakiku kaku untuk berdiri dan tertawa lepas. Kulihat diujung sana Shindong menitikkan airmatanya. Dan di depanku Eunhyuk dan Sungmin terlebih dulu berdiri dan menyambut jabat tangan dari rekan-rekan kami. Ada apa denganku ? mengapa kaki dan otakku seperti sengaja bekerja sama untuk tidak berdiri.
“Tunjukan kalau Hyung mampu” ryeowook menjujung bahuku hingga kini aku berdiri tegak. Sementara aku masih memandangi wajahnya, ia tersenyum manis.
“Tunjukkan pada Hangeng ge , kita bisa walaupun hanya 9 member. Ayo Hyung “ aku tersenyum mendengarnya, kau benar Wookie-ah ! kau benar ! kita harus terus bersama ELF walaupun hanya dengan 9 member.
“Terimakasih kami untuk cinta abadi kami EVER LASTING FRIENDS di seluruh Dunia , saat ini Kang-in dan Heechul sedang menjalankan abdi negara , dan namja dongsaeng ku Kim Bum masih menyelesaikan kegiatan karirnya, tolong terus dukung kami, Khasahamnida!” Kubungkukan badanku bersama member lain. Tepuk tangan penonton riuh memenuhi arena stadion tempat kami berada , dan airmata yang kutahan itu jatuh menerobos pertahananku, rasa sesak itu kembali hadir ketika aku ingat Agensi sama sekali tidak memperbolehkanku untuk mengaitkanmu dengan karir Super Junior lagi Han Geng.
-“Hyung , uljima. Berceritalah padaku . Ada apa ?”
“ani,mengapa kau belum tidur han ?”
“ceritakan padaku Hyung , selagi aku masih sanggup meringankan bebanmu”
“boleh aku sekedar memelukmu Han ?”
“peluklah ! supaya Hyung berhenti menangis.”-
Saat seperti ini , maukah kau memelukku untuk sekedar mereda tangisku , Han Geng ?
Dont you see how exhausted i am?
My aching heart is searching for you
Its calling out for you, crazily
“Kyu , belum tidur ?” kusandarkan badanku ke tembok menghadap magnaeku yang sedang duduk menekuk kepalanya di paha.
“Eh, belum , kau juga Hyung ?” ia tersenyum senang , menggeser duduknya sedikit kesamping berharap aku duduk di sampingnya.
“kopi ?” kutawarkan secangkir kopi panas yang ada di genggamanku , dia menggeleng kecil.
Sejenak kami terdiam.
“apa yang harus ku lakukan jika nanti hyung pergi wajib militer?” pertanyaan bodoh Kyuhyun kembali membolak balikan hatiku.
“jangan bercanda ! ada banyak yang bisa kau lakukan Gamekyu , kau bisa terus bernyanyi , berdiri di panggung menghibur ELF, kau bisa bermain game , dan tetap bersama member yang lain” dengan suara parau , jawaban bodoh juga meluncur dari bibirku.
“siapa yang akan membangunkanku dengan lembut ?”
“Sungmin”
“yang membelaku di depan manager hyung?”
“Yesung”
“mengingatkanku makan ?”
“Donghae”
“Menanyakan keadaanku setelah turun dari stage?”
“Siwon”
“Menenangkan ku ? berdiri di belakangku setiap waktu ? mengusap rambut ku ? membuatkanku ramen ? membenarkan tali sepatu ku ? membantuku berdiri ketika lelah ? siapa ?” dalam detik berikutnya kami sama – sama bergulat dengan pikiran masing masing.
“cepatlah kembali hyung “ cukup ! kenapa semua mempermasalahkan kepergianku ! akupun sama ! aku takut meninggalkan kalian ! aku benci berdiri sendiri ! aku tidak suka menahan rindu pada kalian ! Super junior dan ELF ku.
Baru kusadari ia merengkuh pundakku , menyandarkan dagunya pada punggungku , mendengar deru nafasnya yang tersenggal. Aku ikut menangis di pelukan magnaeku.
“Cho Kyuhyun , dengarkan hyung. Kau di lahirkan , kau di ciptakan , untuk kami , SUPER JUNIOR dan ELF . Kau magnae tangguh gamekyu , apapun yang terjadi , walaupun nanti hanya aku yang memakai nama Super junior di belakang namaku , tak akan ada yang bisa merubah takdir . bahwa kau tetap magnaeku. Tegarlah ! berdirilah , jadilah adiku yang tangguh . lindungi semua hyung mu dengan kekuatan cintamu , Little 13 ku , tenanglah . semuanya akan cepat berakhir . kita akan bersama – sama lagi”
“Aku percaya padamu kek” kutoleh dia yang menyandarkan kepalanya di bahuku , sudah terlelap kah ?
Tuhan , terimakasih. Untuk magnaeku yang hebat ini. Dia tak akan meninggalkanku. Itu yang selalu kupercaya padamu.
My heart, my tears ,the memories of you
drop by drop they fall in to my chest
i cry and cry . and with these memories that won’t be erased
once again today , my empty heart drenched with tears
(Super junior –memories)
“SELAMAT MALAM ELF !” kini aku berdiri di antara mereka tersenyum melihat hartaku , saphire blue ocean di sekeliling kami , SUPER SHOW . tempat ku menumpahkan cintaku.
“aku pamit “ suaraku kini tak sekeras tadi , kulirik dari susut mataku , memberku saling menunduk dan tersenyum.
“Park Jung Soo akan menjadi laki-laki sejati ! hanya dua tahun , kau rela menanti ?” ya! Aku cengeng sekali , baru berbicara beberapa kalimat airmataku sudah merajuk ingin keluar . Kudengar mereka menjerit keras , ada yang berteriak dan ada pula yang membekap tangisnya. Hey , aku pergi sebentar.
“ELF KU ! aku titipkan Kim Joong Won ku yang tangguh ini pada kalian !” Yesung tertawa kecil dengan air mata bodoh di pipinya.
“Kutitipkan Shindongku yang cool ini pada kalian !” sorakan tangis ELF membuat hatiku hancur dengan Shindong yang tidak mau mengangkat wajahnya.
“kutitipkan Sungmin ku yang tulus ini pada kalian !” Sungmin tersenyum , tapi apa aku salah lihat ? dia menangis sekarang ?
“dan tentu Eunhyuk ku yang cengeng ini “ Kurengkuh kepalanya di sebelahku , ia sudah menangis keras.
“jangan dulu hyung” dengan lirih ia memintaku berhenti pamit.
“aku juga titip Donghae ku yang tampan ini !” Donghae melambakan tangannya pada ELF dan membungkuk 90 % seperti yang biasanya ia lakukan. Fishyku kini tumbuh sebagai seorang yang tegar.
“Juga Siwonku yang perfect itu ! dia masih harus kau jaga ELF !” Siwon merangkulku pelan , isakan tangisnya sama sekali tidak mengurangi itensitas tampannya.
“ELF ! kumohon jaga juga Ryeowookku yang baik hati ini !” Ryeowook tak kuat menahan isakannya yang bertambah hebat. Juga ELF yang semakin menjerit , stadion kini penuh dengan tangisan karenaku ? ! hebat sekali aku ini.
“Yang terakhir kumohon kutitipkan Magnae ku Cho Kyuhyun yang nakal itu pada kalian” titba-tiba Kyuhyun terduduk jatuh di stage , Sungmin mencoba membantunya berdiri , tapi naas , dia menangis keras seirama dengan guncangan tubuhnya.
Tiba tiba ELFku berdiri seluruhnya , melambaikan light stick dan balon biru itu diatasnya.
My heart that loved you, my eyes that looked you are still here.Oh baby say goodbye, Oh it’s just good bye for a while. “Say goodbye” I will try to put it aside for a while.
If I open the door and step a step into, finally, it will convey your breath to my nose.
I can feel your warm hands for a while in the cold wind.
All traces of your tears stay on my cheeks.
Lagu itu mengalun indah di seluruh stadion tempatku berdiri , suara ELF ku yang menyanyikannya , dengan sura tangis yang terdengar dan terkadang mereka menyebut namaku , pemandangan di depan mataku sanagt miris .
t’s a short journey, the painful wounds in my heart will be cleaned by the time then when I meet you, I will tell you that I miss you.
Oh baby say goodbye, Oh it’s just good bye for a while. “Say goodbye” I will try to put it aside for a while.
If I open the door and step a step into, finally, it will convey your breath to my nose.
The sun and the moon today are still be that way, also unchanged .
Oh, Why my heart changes so quickly again.
You look like a blue sky when the rain falls.
Being wet in the rain, I will try to hide the falling tears yeah~
Yesung , Donghae , Sungmin , dan Ryeowook yang ikut bernyanyi , Eunhyuk yang tidak mau lepas memelukku , Shidong yang hanya sanggup melambaikan tangannya , gerak bibirnya mengikuti suara ELF .Dan yang paling kusesali , kulihat magnaeku yang biasanya menyanyi kini bersimpuh di panggung , menangis dengan pemikirannya sendiri , disampingnya Siwon berusaha membuatnya berdiri .
Ku dekatkan mic pada mulutku , mengikuti mereka bernyanyi , lagu ciptaan Eunhyuk yang di dominasi Kang In
Oh baby say goodbye, Oh it’s just good bye for a while. “Say goodbye” I will go back the place I’ve been.
That when I open the door and step a step into, I want to be stand in front of you .
Aku akan kembali , aku akan segera pulang ELF , teruslah seperti ini , tunggulah aku , jagalah kesehatan kalian , ELF dan SUPER JUNIORku , percayalah . cinta Park Jung Soo saat ini adalah kalian , dan tak akan terganti sampai kapanpun. Tak kuasa mulutku terbuka , aku berhenti menyanyi untuk sepenuhnya
My heart that loved you, my eyes that looked at you..WILL WAIT FOR YOU !
( a short journey – Super Junior KRY ft Kang-in)
Di tengah lautan biru safir ini , kurasakan perpisahan kita yang mengharukan.
kurasakan cinta mu padaku yang berlebihan.
kurasakan takut dalam hatiku jika kehilangan.
Hanya sebentar
Untuk ke sembilan adik Super Juniorku , Teruslah seperti ini, menungguku.
untuk ELF ku , Park Jung Soo akan segera kembali.
END
Coagulation (Fanfiction|romance, friendship,angst|Oneshot)
Title : Coagulation
Author : Jung Heeshin
Cast : Yoon Doo Joon (B2ST), Park Jae Bum, Min Sun Ye (Wondergirls), Kim Jung Ah (After School)
Genre : Romance,Friendship, Angst
Sesekali ia tampak menyeruput kopi yang mulai mendingin itu, sejak tadi ia hanya duduk bersila diatas sofa, menatap jam dan pintu masuk bergantian. Acara yang ditayangkan televisipun tak digubrisnya lagi. Tak lama setelah itu, suara bel terdengar dan membuat gadis bernama Min Sun Ye itu langsung melompat dari sofa lalu berlari riang menuju pintu depan. Hampir seharian ini ia tak melihat Yoon Doo Joon kekasihnya, dan itu membuat dada Sun Ye seperti mau meledak karena rindu.
“Selamat datang…” sambut Sun Ye begitu membuka pintu, matanya berbinar senang saat melihat sosok Doo Joon berdiri di balik pintu. Doo Joon hanya tersenyum tipis lalu melengos masuk melewati Sun Ye. Gadis itu memiringkan kepala, tatapan matanya tiba-tiba kosong, ternyata malam ini sama saja dengan malam-malam sebelumnya. Atau mungkin saja ia sedang kelelahan pikir Sun Ye optimis. Dengan helaan nafas panjang Sun Ye menutup pintu lalu melangkah menyusul Doo Joon yang kini sedang duduk di sofa ruang tengah.
“Bagaimana pekerjaanmu? Tak ada masalah kan…?” Sun Ye duduk disamping Doo Joon, menatap kekasihnya itu lembut.
“Mmm, tidak ada kok…” jawab Doo Joon disertai gelengan singkat tanpa memandang Sun Ye. Mungkin ia berlebihan, tapi samar… Sun Ye merasakan nyeri merayapi batinnya mendapati tingkah Doo Joon. Ia menyesap bibir bawahnya, mendadak tidak tahu mau bicara apa.
“Kau mau makan? Aku akan panaskan sup untukmu…” Tanya Sun Ye lalu beranjak dari sofa.
“Tidak usah…aku mau langsung tidur saja.” Jawab Doo Joon lagi lalu bangkit dan menyeret langkahnya menuju kamar. Sun Ye tercengang sesaat. Ia menatap punggung Doo Joon lalu tersenyum getir.
“Aku masak makanan kesukaanmu malam ini sayang…”
gumamnya lirih, sementara Doo Joon sudah memasuki kamar dan pintu juga sudah ditutup. Rasa rindu yang tadinya meluap-luap, kini menciut ke titik paling rendah… dan itu justru membuat dadanya semakin sesak. Ia mengambil cangkir kopinya lalu membawa benda itu ke dapur dan meletakkannya di bak cuci piring. Sun Ye menyandar di pinggiran bak cuci piring, wajahnya menunduk dan ia terdengar berkali-kali menghela nafas. Doo Joon hanya kelelahan, ya.. kelelahan. Sun Ye berusaha memenuhi pikirannya dengan kalimat itu, tapi tetap saja hatinya menolak mentah-mentah. Perlahan, Sun Ye mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan berniat menghubungi Kim Jung Ah, sahabatnya. Namun belum sempat Sun Ye menekan nomer Jung Ah, tiba-tiba ponselnya berdering dan nama Park Jae Bum tertera di layar.
“Mwo…” Ucap Sun Ye pelan setelah menempelkan ponsel ke telinganya. Diseberang sana terdengar Jae Bum sedang terkekeh dengan suara renyahnya.
“sedang apa kau?” Tanya Jae Bum santai. Sun Ye bergerak mendekati meja makan lalu menarik bangku dan duduk diatasnya.
“Aku? Habis menaruh cangkir kopi ke bak cuci piring…” Sun Ye menjawab polos. Ia mengangkat sebelah kaki lalu meletakkan dagu diatas lututnya.
“Kau sendiri?”
“Aku... hanya sedang berbaring. Sudah makan?”
“Sudah, makan biskuit…”
“Kenapa tidak makan nasi?”
“Sedang tidak ingin. Kopi membuatku kenyang”
“Jangan terlalu banyak minum kopi…”
“Ne. tumben meneleponku? Tidak ada kencan? ”
“Sudah tadi. Doo Joon sudah pulang?”
“Iya…”
“Yasudah, tidur sana…”
“Iya…”
“ Cium aku.”
“Sinting!”
“Hahaha, good night Sunnie”
Percakapan keduanya berakhir. Sun Ye memasukkan ponselnya ke saku celana lalu mematikan lampu dapur dan melangkah menuju kamar. Seolah takut membangunkan Doo Joon, Sun Ye bahkan memutar kenop pintu dengan sangat pelan begitu juga saat ia menutupnya. Ia meletakkan ponselnya di samping bantal dan mulai berbaring. Ia memiringkan posisi tidurnya menghadap Doo Joon, dengan lembut tangannya mengusap pipi Doo Joon yang kelihatan lebih tirus lalu mulai memejamkan mata.
……………………………………..
Srett…
Sun Ye membuka matanya perlahan sambil menggeliat, disampingnya Doo Joon masih tampak terjaga. Ia tersenyum lalu mengecup pipi Doo Joon sekilas dan beranjak turun dari kasur sambil menguncir rambutnya sembarangan. Senyumnya mengambang saat menyadari kalau ini adalah hari Minggu, karena ia bisa bersama Doo Joon seharian. Biasanya Doo Joon akan bangun bersamaan dengannya lalu membuat sarapan bersama, namun kali ini Sun Ye membiarkan kekasihnya itu tetap tidur. Dan ketika Sun Ye hendak memasuki kamar mandi, tiba-tiba saja ponselnya berdering tanda sebuah pesan masuk. Ia mengurungkan niatnya dan memutar langkah menghampir kasur dan meraih ponselnya dengan tergesa.
“Nona Min, naskahmu lulus dan akan dibukukan. Chukkahamnida”
Matanya mengerjap tak percaya saat melihat pesan yang barusan ia terima. Refleks ia memekik girang lalu menghampiri Doo Joon.
“Sayang! Naskahku mau diterbitkan!” Sorak Sun Ye sambil menggoyang-goyang bahu Doo Joon, namun kekasihnya itu tak bergeming sedikitpun. Sun Ye mengerutkan kening sejenak lalu kembali mengguncang bahu Doo Joon, tak menyerah untuk membagi berita bahagia ini pada orang terkasihnya.
“Doo Joon~a…!” rengek Sun Ye. Perlahan Doo Joon membuka mata, dan bibirnya menggumamkan hal tak jelas. Dan detik berikutnya ia malah memberikan reaksi yang tak disangka-sangka oleh Sun Ye.
“Demi Tuhan Min Sun Ye! Tidakkah kau mengerti kalau ini hari libur! Tidak bisakah kau biarkan aku istirahat?”
Ya… Yoon Doo Joon membentaknya, dan ini adalah kali pertama bagi Sun Ye. Doo Joon yang selalu bicara lembut padanya kini tampak seperti orang lain. Sun Ye menelan ludahnya… terkejut? Tentu saja. Perlahan ia menarik tangannya menjauh dari pundak Doo Joon lalu tersenyum miris.
“A…mianhae, aku Cuma mau beri tahu kalau naskahku mau diterbitkan. Kalau begitu, kau tidurlah lagi… ” suara Sun Ye terdengar pelan. Ia beranjak dari kasur dan melangkah menuju kamar mandi. Doo Joon menghela nafas panjang sambil mengusap wajanya berkali-kali. Ada rasa menyesal menggores hatinya. Tapi seharusnya Sun Ye juga bisa mengerti keadaannya. Sebelah hati Doo Joon menyahut lagi.
……….
Sun Ye menekan bel apartemen Kim Jung Ah berkali-kali dengan wajah datar. Ia menghela nafas panjang, pintu belum juga terbuka. Kemanakah Jung Ah onnienya ini? Mencoba tak menyerah, Sun Ye kembali menekan bel, dan kali ini tak sia-sia. Terdengar bunyi bergemeretak dari dalam, tanda si empunya rumah bersiap membuka pintu. Tak lama kemudian munculah wajah cantik yang kalem itu dari balik pintu.
“Mian, tadi aku di kamar mandi, ayo masuk…” dengan senyum yang menambah gurat rupawan di wajahnya, Jung Ah lalu menarik Sun Ye masuk. Sementara Jung Ah menutup dan mengunci pintu, Sun Ye melangkah duluan menuju ruang tengah lalu duduk lemas diatas sofa. Melihat gerak-gerik Sun Ye pagi ini, Jung Ah sepertinya sudah bisa menebak apa yang tengah dialami sahabatnya.
“Kalian baik-baik saja?” Jung Ah lalu duduk disamping Sun Ye dan menatap gadis itu lembut. Sun Ye membalas sekilas tatapan Jung Ah lalu tersenyum tipis. Dadanya mulai terasa sesak, kejadian di rumahnya tadi kembali terulang. Sun Ye meremas ujung bantal sofa yang tengah didekapnya, lalu menarik nafas dalam.
“Onnie…” hanya itu yang keluar dari bibirnya dan selanjutnya tenggorokannya serasa tercekat. Ucapannya digantikan dengan air mata yang dengan lancarnya mengalir membasahi pipinya. Min Sun Ye tak mau menangis, dia tidak seharusnya menangis. Apa yang dilakukan Doo Joon tadi pagi adalah hal yang wajar. Iya.. wajar saja dia marah, Sun Ye telah mengganggunya, padahal ia tak punya banyak waktu untuk istirahat. Sementara berita itu juga sebenarnya bisa disampaikan setelah Doo Joon bangun kan? Ya, ini salahnya… salah Sun Ye. Tapi sekali lagi, air mata itu enggan berhenti.
“Sun Ye~yah….” Jung Ah mengusap pundak Sun Ye, matanya berbinar pilu.
“Uljima, hm? Ayo sekarang kita pergi sarapan keluar. Kita makan waffle sepuasnya. Aku yang traktir…” ucap Jung Ah menenangkan, ia mengangkat perlahan Sun Ye lalu mengusap air matanya dengan lembaran tissue sambil tersenyum. Isakan Sun Ye mulai memelan, tangisnya perlahan berhenti. Entahlah, terkadang Jung Ah terasa seperti ibu baginya. Karena hanya wanita ini yang bisa membuat perasaannya lebih baik. Ah, jangan lupakan juga si playboy Park Jae Bum. Sekalipun orang itu terkadang suka bicara sembarangan, Sun Ye tetap saja menganggap pria tengil itu semacam jimat baginya.
……………………………
“Kau dimana?” Jung Ah menempelkan ponsel ke telinganya sambil sesekali membenahi rambutnya yang tergerai. Sekarang ia dan Sun Ye tengah berada di sebuah café tempat mereka dan Jae Bum sering berkumpul. Sedikit cerita, dulu Jae Bum dan Jung Ah pernah memiliki hubungan namun sekarang tentu saja sudah berakhir. Dan ya, keduanya tampak lebih baik sebagai teman biasa.
“Dia kesini?” Sun Ye menatap Jung Ah dengan mata sembab. Pertanyaannya dijawab Jung Ah dengan anggukan.
“Feels better?” tanya Jung Ah seraya menggedikkan dagunya kearah Sun Ye.
“Ne, ah iya onnie… hari ini biar aku yang traktir. Aku lupa cerita, kalau naskahku akan diterbitkan…” celoteh Sun Ye bersemangat, begitulah dia… emosinya bisa cepat berubah. Melihat sahabatnya sudah tampak ceria lagi, Jung Ah hanya tersenyum lalu mulai mengiris waffle nya. Dan tak lama setelah itu, sosok Park Jae Bum datang di antara mereka.
“Matamu kenapa heh?” tanya Jae Bum pada Sun Ye. Kebetulan ia mengambil tempat duduk disamping Jung Ah, sehingga itu memudahkan Jung Ah untuk mencubit pahanya. Jae Bum mengaduh dan melempar tatapan kesal pada Jung Ah.
“Apa? Habis menangis? Gara-gara Doo Joon lagi? Lagu lama…” cibir Jae Bum sambil memutar bola matanya lalu kemudian dengan acuhnya mengangkat tangan memanggil pelayan.
“Sok tahu, aku menangis karena terharu, naskahku akan di terbitkan…” Sun Ye balas mencibir, semuawaffle nya sudah berpindah ke perutnya tanpa sisa. Jae Bum hanya mengangkat sebelah alisnya, gadis didepannya ini tak pandai berbohong. Ia tahu itu.
……………………
Doo Joon membuka matanya dan mulai bangkit sambil sesekali menggeliat meregangkan otot. Matanya menatap ke sekeliling sejenak, tak ada Sun Ye. Ia menghela nafas panjang lalu mengusap wajahnya, menyadari apa yang ia lakukan pada Sun Ye sebelumnya membuat pria bermata tajam itu mengerang menyesal. Dengan langkah gontai, ia lalu melangkah menuju kamar mandi dan menghampiri wastafel untuk mencuci muka.
Apa kau tidak menyadari kalau kau sudah berubah? Aku selalu menasehati Sun Ye agar dia bersabar, dan mengerti. Tapi melihatnya seperti itu terus…aku juga tidak sanggup. Sekalipun Jung Ah dan aku selalu berhasil menghentikkan tangisnya, tetap saja berbeda kan? Kau sibuk, dia tahu itu… tapi bisakah sekali saja kau menatapnya? Pernahkah kau menyadari kalau hal sepele yang kau lakukan padanya, itu bisa membuatnya amat sangat senang? Itu karena dia sangat mencintaimu, dia mencintaimu tanpa syarat apapun. ya, anak bodoh yang cengeng itu…
Ucapan Jae Bum kembali terngiang, Doo Joon menatap bayangannya di cermin… kemana saja ia selama ini? Dia benar-benar tidak menyadarinya atau sengaja tak peduli? Min Sun Ye nya itu terluka, dan ia terus saja bertingkah acuh. Mendadak dadanya terasa sesak… kapan terakhir kali ia berdiri didepan wastafel dengan Sun Ye lalu mereka saling tertawa saat menggosok gigi? Kapan terakhir kali ia semburat ceria dan gelak tawa gadis itu? Kapan terakhir kali ia memeluk tubuh Sun Ye? Lupa… ia lupa kapan, karena memang sudah terlalu lama.
………………………..
“Hujan, sudah kalian ikut aku saja…” Seru Jae Bum yang baru saja keluar dari café bersama Jung Ah dan Sun Ye. Dua sahabatnya itu hanya mengangguk setuju dan tanpa membuang waktu, ketiganya langsung memasuki mobil. Dan hujan yang begitu deras itupun agak mengganggu jarak pandang walaupun Jae Bum sudah mengaktifkan wiper.
“Jae Bum~a! berhenti!” Tiba-tiba Sun Ye berseru, beruntung Jae Bum tak memacu mobilnya dalam kecepatan tinggi, sehingga tak ada yang harus terhempas begitu ia menginjak pedal rem dengan tiba-tiba.
“Kau ini mengejutkanku bodoh!” kesal Jae Bum lalu menoleh kebelakang , diikuti Jung Ah yang duduk di sampingnya.
“Ada apa?” tanya Jung Ah yang juga tampak terkejut. Sun Ye hanya meringis minta maaf.
“Itu, aku mau ke supermarket sebentar. Besok kan hari jadi aku dan Doo Joon, aku mau buat cake…” Sun Ye lalu menjawab antusias. Jung Ah dan Jae Bum saling memandang .
“Kalian juga boleh datang kok, kita adakan pesta ya! Jadi, mana payungnya?” masih bersemangat, Sun Ye mulai melepas sabuk pengaman dan mulai berbalik, mencari payung yang biasanya diletakkan Jae Bum di bagian belakang mobil. Gadis itu lalu bersorak tanda ia sudah menemukan barang yang dicarinya lalu segera membuka pintu mobil beserta payung di tangannya.
Sambil terus tersenyum, Sun Ye berlari kecil menyebrangi jalan menuju supermarket. Ia tak menyadari kalau dari kejauhan tampak sebuah mobil melaju kearahnya dengan kecepatan tinggi. Derasnya suara hujan, menenggelamkan deruan mesin mobil tersebut. Sun Ye terus saja melangkah, dan dalam hitungan detik mobil tadi menghantam tubuh Sun Ye, membuatnya terpelanting jauh lalu berakhir dengan kepala yang membentur trotoar. Darah segarpun menyatu dengan air hujan menggenangi permukaan aspal, sementara mobil yang sudah menabrak Sun Ye tampak tergelincir karena pengemudinya sudah pasti mengerem mendadak dan menabrak tiang listrik di ujung jalan.
EPILOG
Doo Joon memasuki kamar tempat Sun Ye dirawat. Jung Ah dan Jae Bum tanpa mengirinya di belakang. Sudah dua hari berlalu sejak kejadian itu dan Sun Ye belum juga sadarkan diri. Dan ini adalah kali pertama Doo Joon menjenguk Sun Ye karena tanggung jawab atas pekerjaannya yang tak bisa ditinggalkan.
“Sun Ye~yah…?” Jung Ah berucap tak percaya saat melihat Sun Ye yang ternyata sudah sadarkan diri dan sekarang sedang duduk menyandar di kepala kasur. Sun Ye tak menjawab, ia hanya menatap kosong tiga orang yang menghampirinya. Perlahan, Jae Bum menahan lengan Jung Ah untuk mengurungkan niatnya mendekati Sun Ye dan membiarkan Doo Joon yang melakukannya duluan.
“Sun Ye~yah…” Doo Joon duduk di tepi kasur, tangannya bergetar saat membelai wajah Sun Ye yang dihiasi luka goresan di beberapa bagian. Dan sekali lagi, Sun Ye tak menjawab. Pandangannya memang beralih ke Doo Joon, namun sorotnya terasa hampa. Tak ada binar hangat penuh kasih seperti yang selalu di tujukannya pada Doo Joon.
“Nugu…seyo…?”
Kalimat itu terlontar dari bibir pucat Sun Ye. Terdengar serak dan dingin. Doo Joon tercekat, sementara Jung Ah tampak menekap bibir, dan sebelum tangisnya meledak Jae Bum segera merangkulnya keluar ruangan.
“Ige naya…Yoon Doo Joon..” ucap Doo Joon lirih. Ia meraih tangan Sun Ye lalu menciuminya berkali-kali, hingga akhirnya punggung tangan Sun Ye basah oleh airmata Doo Joon. Namun wajah Sun Ye tetap saja datar, tak ada guratan emosi sedikitpun di wajahnya.
Doo Joon tak dapat berucap apapun, hanya isakan yang keluar dari bibirnya. Perasaan bersalah yang begitu besar kini terus memukul-mukul batinnya. Andai hari itu ia tak membentak Sun Ye, andai hari itu ia mau sekedar membuka matanya sebentar lalu tersenyum dan mengucapkan selamat. Andai ia bisa bersikap lebih baik, dan merengkuh Min Sun Ye nya ini…
Andai… hanya tinggal andai…
END
Maap kalo angstnya ga nendang. Saya cuma bisa bikin ampe segitu, mau dibanyakin takut jatohnya malah lebay dan ekstra dramatis. Ini juga keknya gaje banget ya.. u.u
Bbuing~ bbuing~
Langganan:
Postingan (Atom)